Beberapa bulan lalu, sebuah gagasan sempat terbersit: bagaimana kalau Pokja Wartawan Depok menggelar pameran foto di Margo City. Pameran foto-foto hasil karya anggota Pokja tentang Kota Depok.
Beberapa anggota Pokja antusias dan tertarik. Namun gagasan itu tiba-tiba tenggelam, seolah terlupakan.
Belakangan, awal April lalu, tiba-tiba Ketua Pokja, Hidayatul Mulyadi sambil setengah berbisik melontarkan kelanjutan ide tersebut yang lebih menarik: "Ini ada orang Margo ngajak kita buat bikin acara pameran tentang kepolisian. Waktunya digelar sekitar akhir April."
Saya mengiyakan ajakan tersebut sambil setengah pesimis. Karena, waktu sekitar tiga minggu mana mungkin cukup untuk persiapan. Apalagi kegiatan ini membawa nama Polresta Depok. Ah... Ini cuma mimpi, saya bilang dalam hati. Terlebih tidak ada bantuan dari pihak profesional dalam pengonsepan acara.
Saya lebih pesimis lagi. Berikut, program Pokja masih banyak yang belum terealisasikan. Maka saya segera bilang agar bentuk dulu kepanitiaan masing-masing untuk lebih memudahkan komunikasi.
Ada tiga agenda Pokja saat itu yang tengah digodok, yakni Pokja Goes to School, Futsal Wali Kota Cup dan Depok Police Expo (DPE). Agenda DPE ini termasuk yang harus segera dilaksanakan, mengingat pihak Margo hanya mampu memfasilitasi waktu pada akhir April.
Saya senang temen-temen Pokja antusias menggelar rapat untuk memuluskan DPE. Mereka mulai berkoordinasi dengan pihak Margo City yang memfasilitasi acara dan pihak Polresta Depok sebagai objek kegiatan.
Saya tidak terlalu terlibat dalam proses pematangan acara. Karena saya masih mengira acara DPE mustahil bisa dilaksanakan karena keterbatasan tenaga dan pikiran rekan-rekan Pokja.
Bahkan sempat terlontar untuk menggunakan event organizer saja agar acara tersebut berjalan lancar. Tapi toh ternyata akhirnya Pokja sendiri yang dibantu oleh Margo City dan Polresta Depok yang tetap menjalankan acara tersebut.
Tapi ternyata perkiraan saya keliru. Sikap pesimisme saya berbalik menjadi optimisme sejak saya lihat sendiri pada hari ketiga stand-stand mulai berdiri. Tata panggung yang cukup menarik. Serta tata letak dan aneka desain lainnya yang dalam hati saya bilang: ini gak mungkin dilakukan oleh rekan-rekan Pokja sendiri.
Saya tidak menyangka atas kinerja Pokja yang tentunya dibantu Margo dan Polresta Depok bisa membuat acara yang saya sendiri nilai berkelas nasional. Meskipun memang harus diakui acara DPE ini sedikit-banyak mengadopsi kegiatan serupa yang dilaksanakan Polda Metro Jaya di Gandaria City beberapa waktu sebelumnya.
Saya masih ingat betul proses pematangan DPE oleh rekan-rekan Pokja. Rapat berkali-kali digelar meskipun banyak kekurangan dan sempat jadi bahan senyum sinis dari pihak lain, seolah-olah ingin berteriak; ah ngapain sih Pokja bikin acara DPE bikin capek aja!
Tapi, rekan-rekan Pokja terus membuktikan. Mereka bekerja banting tulang sampai lupa bahwa tugas mereka seharusnya meliput. Tapi demi terselenggaranya DPE, mereka tampil all out dan maksimal.
Keberhasilan DPE mungkin bisa dilihat dari antusiasme pengunjung mulai dari hari pertama digelar pada Senin, 25 April hingga 1 Mei 2016.
Saya melihat wajah-wajah bahagia ketika ratusan anak kecil berfoto ria berlatar motor VVIP, mobil jaguar dan stand-stand yang ada. Saya bisa merasakan bagaimana ribuan warga Depok merasa bangga bisa berfoto bersama Tim Jaguar yang mereka anggap keren dan gagah berani.
Saya bisa merasakan kegembiraan para pengunjung saat mereka tersenyum, simpati, dan bahkan tertawa melihat aneka foto yang dipamerkan.
Saya bisa merasakan kesenangan warga yang antre memperpanjang SIM di stand Satlantas Depok. Ada juga yang antusias bertanya tentang bagaimana cara mendaftar menjadi polisi di stand Sumber Daya. Dan ada juga yang antusias bertanya ingin lebih mendalam mengetahui informasi tentang bahaya narkoba. Dan tak sedikit warga pengunjung yang terkesima dengan para personil Satreskrim dengan baju Turn Back Crime-nya juga pada satuan Sabhara dan Binmas.
Ya, kebahagiaan mereka, para warga dan pengunjung itulah yang menjadi tujuan awal digelarnya DPE 2016 ini. Mereka mungkin tak lagi menganggap bahwa polisi adalah satuan yang kejam, bengis, suka menakut-nakuti masyarakat. Justru sebaliknya, warga pengunjung lebih mendekatkan diri bersama satuan kepolisian.
Mereka berbaur seperti tidak ada jarak dengan masyarakat. Mereka berfoto bersama bahkan rela antre dengan pengunjung lain demi bisa mengabadikan dan memposting hasil fotonya di media sosial.
Ya, kegiatan ini mungkin berhasil atas kerja sama semua pihak. Pokja Wartawan Depok tentunya. Dan, pihak Margo City juga Polresta Depok.
Bahkan, menurut catatan, pengunjung Margo City selama kegiatan tersebut digelar, terjadi peningkatan mencapai sekitar 40%.
Saya sedari awal tidak terlalu percaya, tetapi setelah saya cek langsung, terutama pada jam-jam padat. Pihak Margo City sampai membuat mushola dadakan di area parkiran saking membludaknya pengunjung pada Sabtu malam.
Ah, saya sangat terharu dengan kinerja rekan-rekan. Saya acungi jempol kepada rekan-rekan yang bertanggung jawab di acara: Apih, Arul, Jantuk, Amoy, Rinna dan Iyunk yang mati-matian menghabiskan staminanya buat DPE.
Tapi keberhasilan ini mungkin tak akan tercapai tanpa bantuan pikiran dan tenaga rekan-rekan lain seperti Melly, Uji, Kacuy, Ady, Fahri, Imam, Aris, Jun dan Aji Cing.
Hormat juga saya sampaikan pada Wiki dan Barry yang juga telah begitu lelah menyiapkan pameran fotonya sehingga banyak dinikmati para pengunjung. Juga pada Lala yang sibuk dan lelah memikirkan persiapan dan stok konsumsi untuk acara.
Saya juga ingin berterima kasih kepada rekan-rekan Pokja yang juga sangat membantu dalam pendokumentasian seperti Bang Yudi, Feru, Choky, Angga, Edwin, Lingga, Bambang dan Hendrik. Mereka juga yang cukup membantu membackup rekan lain yang tidak sempat liputan. Juga kepada Atem dan Damar yang sejak awal sibuk dari pagi hingga malam melayani pembeli merchandise kepolisian (bagi-bagi dong untungnya... hehehe).
Tak mungkin lupa. Saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada Sang Ketua Pokja Wartawan Depok Hidayatul Mulyadi yang mungkin stres, capek, mau mati, sesak nafas memikirkan agar DPE ini bisa terselenggara dengan berhasil. Saya merasakan dan melihat betul sibuknya Pak Ketua ini. Seolah-olah seluruh hidupnya diwakafkan buat Pokja dan DPE (hmm... lebay deh).
Dan tentunya buat Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Teguh Nugroho yang menjadi aktor di belakang layar atas terselenggaranya acara ini.
Namun, tanpa bantuan seluruh satuan Polresta Depok dan jajaran Polsek, tentu saja DPE ini mustahil digelar. Karena sesungguhnya, merekalah yang menjadi bagian dari acara ini. Oleh karena itu, kegiatan DPE ini diharapkan menjadi manfaat bagi semua pihak.
Ya, kami dari Pokja Wartawan Depok mengakui, meskipun kami mengklaim acara ini telah berhasil, tetapi masih banyak kekurangan selama kegiatan berlangsung, terutama masalah teknis. Soal rundown acara yang tidak tersusun dengan rapi dan konsisten, soal sound system yang kurang maksimal, soal kordinasi dan kekurangan-kekurangan lainnya yang mungkin membuat Polresta Depok sebagai objek kegiatan tidak berkenan.
Namun, segala kekurangan tersebut tentu bukan dilakukan dengan sengaja. Itu mungkin terjadi karena kami dari rekan-rekan Pokja mengakui belum begitu profesional menggelar sebuah acara sebesar ini. Tapi, ini akan menjadi sebuah pelajaran berharga untuk Pokja Wartawan Depok.
Dan mungkin atas terselenggaranya DPE ini sekaligus menjadi jawaban bahwa dibentuknya Divisi Event Organizer di Pokja Wartawan Depok cukup memberikan karya dan kontribusi bagi semua pihak.
Mudah-mudahan kegiatan Depok Police Expo 2016 ini menjadi hadiah spesial untuk Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono yang sebentar lagi akan meninggalkan Depok. Karena dibalik kegiatan DPE ini, Pak Dwiyono sebetulnya yang sangat berperan.
Maka dari itu, kami ingin mengucapkan selamat sekaligus mohon maaf dari kami, Pokja Wartawan Depok apabila banyak salah dan kekurangan dalam setiap kesempatan terutama pada Depok Police Expo ini.
Kami ingin sampaikan bahwa kegiatan Depok Police Expo ini menjadi pengiring perpindahan tugas Anda dari Depok ke Jakarta Pusat.
Selamat bertugas Ndan. Izinkan kami meminjam istilah: Kami Pokja Wartawan Depok Memang Belum Sempurna, Tapi Kami Selalu Berusaha.
Salam sinergitas Pokja & Polresta Depok
Label: my day