Jumat, 30 September 2011

Tentang Oktober


*Oktober ini milik kita....

"Dreams, Faith, Fight"

Kata-kata itu aku ambil dari sebuah status Facebook seorang teman, dan aku suka. Hari ini kali pertama aku merasakan bulan Oktober di tahun 2011, sebuah kejutan yang datang tak terduga. Aku merasa hidupku cukup sampai di sini—itu pun jika aku sadar bahwa umur takkan pernah bisa dibodohi. Ia selalu hadir dan mengikuti ke mana arah kita pergi. Aku tahu itu dan seharusnya memang begitu.

Ada yang lain tentang hari-hariku, tentang suasana yang biasa aku rasakan—bahagia, sedih, muram atau pun semacamnya yang kerap mengalir dengan sengaja ataupun datang begitu saja. Rupanya Tuhan menghendaki bahkan merencanakan hal lain. sedikit saja aku berdoa pada-Nya, aku pun merasakan hasilnya. Hidupku seolah asing dengan segala keterbiasaanku, lebih nikmat, disiplin dan tentu saja merasa lebih baik dari sebelumnya, walau ada sesuatu yang mesti kubereskan—tugas akhir yang belum tuntas kudapatkan.

Oktober telah datang menyapa. Ia mengetuk pintu hidupku menjadi lebih segar dan cerah juga berat badan yang dinamis. Ia mencoba berbisik dengan nada aura positif yang selalu terngiang di ingatan. Aku kerap termenung sambil memandang langit, awan hitam dan sepotong bulan yang indah di pertengahan almanak, seolah tersenyum untukku saja.

Oktober, jika aku ingat beberapa tahun silam, ia menghardik sebagian jalan asingku. Ia sempat memporak-porandakan kegelisahan yang terpaut dalam dada. Ia juga yang telah mengancam pikiran setiap detikku yang semestinya aku bebas dan mendapati berbagai hiburan. Kini Oktober kembali menyapa. Pagi yang kental dengan aroma kopi, seketika menyembuhkan tulang-tulangku yang retak tanpa sebab. Kini Oktober telah kembali, ia bangkit dari keterpurukan hidupku. Ia tiba-tiba masuk memberi impian dan harapan penuh mengetuk masa depan. Kehangatannya terasa sampai aku lupa bagaimana memahami cinta jika Oktober ini tidak aku miliki tanpa percuma.

*diambil dari status BeGita Pratiwi

1 Oktober 2011

Label:

Kamis, 01 September 2011

TENTANG DAUN YANG GUGUR DI HALAMAN RUMAH


daun-daun gugur di halaman rumah

dan almanak sengaja kusobek pada dinding kerinduan

yang hendak kukabarkan pada cuaca


Nabil, aku berbisik pada bunga dan embun

Menggenapi cinta yang bersarang

Dalam jantung

Dalam dada

Dan sajak yang lengkap kubaca


Lalu malam ini angin menggoyangkan

Tangkai pohon jambu di halaman rumah

Angin putih

Yang dingin

Mendesak tubuhku bergegas menyelimuti diri


September 2011

Label: