Selasa, 25 Juni 2013

Di Balik Koperasi Wana Lestari Menoreh

Di kawasan pegunungan Menoreh, Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progo, Jawa Tengah mungkin sebagian masyarakatnya tak mengenal apa itu saham, apa itu reksadana. Mahluk apakah itu? Dari mana mereka berasal?

Namun jika ditanya apa itu kayu jati, mereka pasti akrab dan tahu betul. Selain jenis kayu ini terkenal memiliki daya tahan lama, ternyata pohon jati yang banyak ditanam oleh masyarakat tersebut dijadikan alat investasi. Dan tentunya lebih mahal dibandingkan jenis kayu lainnya.

Adalah Bernardus Sad Windratmo, pria yang belakangan ini menjadi penggerak perekonomian warga Menoreh. Pada 2008, Windratmo, sapaan akrabnya membentuk sebuah koperasi bernama Koperasi Wana Lestari Menoreh. Sebuah koperasi yang berfokus terhadap pengelolaan kayu dari hutan milik masyarakat.

Gagasannya cukup segar dan menarik perhatian warga sekitar. Tak sedikit warga yang memiliki sejumlah lahan pohon kayu bergabung di koperasi tersebut. "Sekarang anggota kami sudah mencapai 1.117 orang," ujarnya.

Sebenarnya, investasi kayu jati yang dilakukan warga pelosok, khususnya yang memiliki sejumlah lahan, bukanlah hal baru yang mereka lakoni. Sejak zaman 'nenek moyang', investasi ini dijadikan sebagai bahan tabungan masa depan.

Menurut Windratmo, sekaligus ketua KWL mengatakan tujuan utama dibentuknya KWL Menoreh tak lain adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat. Windratmo sadar betul bagaimana warga memiliki potensi kekayaan alam yang bisa dijadikan lahan penunjang ekonomi.

Rerata lahan yang dimiliki warga Menoreh sekitar setengah hektare atau tertanam 500 pohon kayu berusia muda dan siap tebang. Tentunya bukan hanya pohon jati saja yang dimiliki tetapi pohon mahoni, albasiah dan sonokeling. Khusus untuk pohon jati, usia tebang berkisar antara 17-18 tahun.

Kayu milik warga yang sudah ditanam dan berusia tebang biasa dijual masyarakat sebagai biaya pendidikan, pernikahan dan berbagai kebutuhan keluarga lainnya. Setiap masyarakat yang membutuhkan uang, tinggal menebang pohon dan menjualnya ke KWL Menoreh. "Kami beli dengan harga lebih mahal dibandingkan buyer-buyer lokal," katanya.

Sementara itu, Perencana Keuangan QM Financial Mohammad Teguh mengatakan investasi di jenis apapun pasti memiliki risiko. Untuk konteks ini, sambungnya risiko yang terjadi biasanya berupa faktor alam. Tak mustahil para pemilik pohon akan terkena dampak dari bencana alam yang datang tak terduga dan bakal merugikan.

"Harus ada pendidikan tentang bagaimana mengelola investasi kayu. Investasi ini kan liquidnya cukup baik terutama kayu jati yang memiliki nilai tinggi," ujarnya.

Menurutnya, konsep investasi kayu seperti kasus KWL cukup bagus dan bisa membuat perekonomian warga terangkat. Namun dia mengingatkan, tak mustahil ada pihak-pihak yang memanfaatkan konsep tersebut.

"Kemudian yang harus diperhatikan juga adalah kepemilikan lahan. Tidak semua warga yang mempunyai pohon jati dan jenis lainnya berada di tanah miliknya," ujarnya.

Terkadang, para kalangan berduit mengambil celah dan berusaha berinvestasi di lahan miliki warga. Celakanya, sambung dia, dikhawatirkan terjadi penipuan. Bisa saja kalangan perusahaan olahan kayu menanam pohon dengan menyewa lahan milik warga tersebut dengan mengambil keuntungan besar.

"Dan yang paling penting juga perhatikan sertifikat atau legalitas kayunya, karena tak sedikit usaha di bidang jenis ini banyak yang luput dari legalitas hukum," tuturnya.


______________________________
Miftahul Khoer | Bisnis Indonesia
Phone | 082130812642
Twitter | @mikoalonso
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Mimpi Patty Seery

"Ini seperti mimpi," ujar Patti Seery ketika kali pertama datang ke Indonesia pada 1980-an. Betapa tidak, dalam benak wanita kelahiran Chicago, Amerika itu sebelumnya hanya mengenal Indonesia dari buku-buku sejarah. Dia banyak tahu jika Indonesia adalah gudangnya rempah-rempah pada abad ke-15 silam. Kini, wanita yang sudah berusia 61 tahun itu benar-benar merasakan surga wisata bahari Tanah Air.

Wanita yang senang memasak itu akhirnya mengaku betah tinggal di Indonesia, setelah melancong ke berbagai tempat dan bertemu banyak orang. Dia sadar betul banyak keunikan dan kekayaan melimpah di Indonesia.

Dengan dilatar belakangi hobi berjalan-jalan, terpikirlah sang owner Silolona Sojourns itu untuk membangun sebuah kapal. Patty paham benar potensi bisnis kapal di Indonesia sangat menjanjikan. Akhirnya pada 2002, dia membangun sebuah pinisi cantik yang digarap oleh orang-orang dari suku Konjo Sulawesi. Dia memberi nama kapal dengan sebutan Silolona yang dilaunching pada 2004. Kapal tradisional tapi berkelas ini berukuran 50 meter.

Proses pembuatan Silolona memakai cara warisan nenek moyang suku Konjo. Secara tradisional dan manual Silolona dibuat dari bahan kayu yang kuat. "Tentunya dengan kualitas tinggi dan tangan-tangan profesional," ujarnya.

Harga sewa Silolona terbilang murah dibandingkan kapal lainnya. Sayang, dia belum bisa menyebutkan angka sewa untuk jenis kapal ini. "Untuk detilnya saya kurang tahu berapa harga sewanya," tuturnya.

Para penyewa Silolona maksimal booking antara 10-12 orang dan tersedia lima kamar bagi para tamu. Selain itu, pelayanan spesial yang ditawarkan antara lain hidangan khas indonesia, tarian khas suku dan sesajen Konjo, serta pertunjukan budaya lainnya. Dengan begitu para penyewa asing merasa betah di Silolona.

Para penyewa banyak berasal dari berbagai negara seperti Jerman, Meksiko, Inggris, Spanyol dan negara lainnya dengan tujuan wisata ke beberapa kawasan perairan seperti Raja Ampat, Bali, Flores, Bunaken, Pulau Komodo dan lain-lain.

Sementara warga Indonesia sendiri kurang berminat dan hanya sedikit yang menyewa. "Jika penyewa merasa kerasan, merek bakal menambah waktu sewaan," ujarnya.

Selama Januari-Februari, Silolona beredar di lautan luar negeri untuk menghindari cuaca ekstrem di Indonesia. Perlahan hal itu membuat Silolona terkenal di negeri orang. Setiap tahunnya Silolona sukses sebagai Yacht yang masuk salah satu terbaik di internasional. Pemerintah, lanjutnya harus pandai menjaga kapal tradisional berbahan kayu sebagai kebudayaan yang masih hidup, karena untuk kelas pinisi, di tempat lain sudah tidak ada.

Selain memiliki Silolona, Patty juga memiliki kapal pinisi bernama Si Datu Bua. Sebuah pinisi yang diambil dari gunung Toradja Sulawesi. Kapal ini berukuran 40 meter. Harga sewa untuk 5-6 hari dibanderol sebesar US$11.000 untuk 6-8 orang. "Tapi di Si Datu Bua hanya tersedia tiga kamar," ujarnya.

Patty optimistis bisnis wisata sewa kapal ini bakal positif ke depannya, seiring banyak pihak yang sudah tertarik dengan wisata bahari. Dan mungkin, setelah merasakan kue bisnis sewa pinisi ini, Patty tidak sedang benar-benar bermimpi.
______________________________
Miftahul Khoer | Bisnis Indonesia
Phone | 082130812642
Twitter | @mikoalonso
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Mencintai Toilet

Bagi sebagian orang, toilet dianggap hal sepele, ruang kotor yang harus dijauhkan. Bagi sebagian lain, toilet adalah ruang yang wajib ada di sebuah tempat. Bahkan, saya menemukan beberapa seniman yang terinspirasi dari toilet sebagai proses imajinasi kreatif untuk beberapa karya-karyanya.

Joko Pinurbo misalnya, seorang penyair yang banyak mengeksplorasi sajak-sajaknya melalui objek tubuh dan kontruksi benda-benda sekitar. Saya masih ingat betul dia sempat menulis sajak berjudul 'Antar Aku ke Kamar Mandi'. Saya juga sempat menemukan sebuah antologi puisi dan cerpen berjudul 'Di Kamar Mandi' yang diterbitkan oleh Komunitas Malaikat di Bandung pada 2012 lalu.

Ternyata, bukan hanya seniman Tanah Air saja yang menjadikan toilet atau kamar mandi sebagi objek inspirasi karyanya. Musisi asal Amerika, Brad Praisley pun sempat menciptakan lagu berjudul 'Ode De Toilet' atau rapper Outkast yang menulis lagu berjudul 'Toilet Tisha'. Lalu, apa yang menarik dari Toilet?

Seperti ruang-ruang lainnya, toilet adalah sebuah tempat yang harus di jaga dan steril dari beragam penyakit. Bahkan sebuah toilet harus didesain seindah mungkin agar membuat si pengguna betah dan kerasan. Yang jadi pertanyaan lagi, bagaimana mengemas toilet di rumah yang kita miliki tampak cantik dan menarik?

Lukman Nurdin, Desainer Interior dari Design Scape Studio mengatakan desain yang menarik untuk toilet memang bersifat relatif. Namun jika berdasarkan selera orang secara umum, hal mendasar dalam menciptakan toilet dipengaruhi oleh desain-desain produk sanitary yang didominasi oleh bentuk sederhana. Hal itu yang banyak disebut orang sebagai desain minimalis.

"Untuk membangun desain toilet minimalis biasanya ditekankan pada bentuk sederhana yang disesuaikan ukuran rumah itu sendiri. Bisa saja si pemilik rumah menghadirkan bentuk geometris seperti kotak atau bulat pada toilet," ujarnya.

Dia menuturkan, pemilik rumah bisa memilih penggunaan homogeneous tile atau marmer yang relatif murah. Dan yang lebih mendasar dari itu, sambungnya, semua hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan toilet adalah higienitas atau perawatan. "semakin mudah toilet itu dibersihkan semakin baik sisi higienitasnya," ujar lukman.

Menurutnya, gaya toilet yang menarik saat ini secara umum mengikuti prinsip less is more atau sederhana tapi banyak manfaatnya. Meski tampak minimalis, isi toilet bisa saja dipercantik dengan aksesori-aksesori bunga dan benda hiasan lainnya. Dia menyontohkan desain karya seorang desainer interior asal Prancis, Philippe Starck yang kerap memunculkan bentuk-bentuk geometris dasar yang saat ini tengah digemari.

Untuk toilet minimalis, pemilik rumah bisa juga menghadirkan benda-benda yang umumnya ada di toilet. Penekanannya lebih kepada bentuk material seperti marmer untuk lantai, dinding yang coraknya tidak terlalu mencolok.

"Dan yang wajib ada untuk memperkaya isi toilet bisa juga dihadirkan wastafel, shower, bath tub dan lainnya yang materialnya memang bawaan dari pabrikasi atau material-material alami seperti batu alam," ujarnya.

Dia menuturkan ada beberapa catatan yang mesti diperhatikan untuk membangun toilet menarik. Pertama, terkadang pemilik rumah kerap lupa terhadap bagaimana mengatur pencahayaan di area toilet. Pencahayaan yang baik, ujar Lukman adalah pencahayaan yang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu faktor estetis bisa diperoleh dengan pencahayaan yang tidak langsung. "Pencahayaan bisa juga didapat dari down light, spotlight dan lain-lain."

Kedua, pemilihan lantai adalah salah satu yang penting agar pengguna toilet berasa nyaman saat masuk toilet. Lukman mengatakan, jika memungkinkan ruangannnya cukup, bisa dibagi menjadi area kering untuk closet dan area basah untuk shower. "Kedua area tersebut bisa dihalangi oleh material kaca atau kerai khusus.
intinya toilet kering itu lebih sehat  dan aman," tuturnya.

Ketiga, jadwal membersihkan toilet terkadang orang melakukannya di waktu-waktu senggang atau libur. Padahal, idealnya toilet dibersihkan setiap hari agar kotoran tidak terlanjur melekat. "Dan harus diperhatikan juga material-material tertentu yang tidak boleh terkena zat-zat kimia  yang terlalu kuat, semisal material granit yang biasanya menempel di dinding atau meja washtafel," ungkapnya.

Dia mengatakan, baiknya jika memilih untuk membangun toilet minimalis setidaknya ada pendampingan dari seorang arsitek dan desainer interior untuk hasil yang lebih maksimal. Dan tentunya disesuaikan dengan bujet yang ada.

Nah, jika Anda sudah beres membangun toilet minimalis impian, apa yang akan Anda lakukan? Selamat 'berimajinasi' di toilet baru!

______________________________
Miftahul Khoer | Bisnis Indonesia
Phone | 082130812642
Twitter | @mikoalonso
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Antara Kita

Sesuatu telah datang
Di balik sepi

Azan,
Hanya bersuara di arah selatan
______________________________
Miftahul Khoer | Bisnis Indonesia
Phone | 082130812642
Twitter | @mikoalonso
Powered by Telkomsel BlackBerry®