Selasa, 05 November 2013

Ini Namanya Oral Seks

Selasa malam pada pekan ini, gerimis membasahi kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Saya duduk meneduhkan diri di sebuah convention store sembari menghangatkan tubuh dengan menyeruput segelas kopi. Hujan turun cukup deras sejak sore. Jalanan becek membuat lalu lintas macet.

Tepat sekitar pukul 18.53, suara khas blackberry messenger (BBM) berbunyi sebagai tanda pesan masuk. "Bray cageur? (Teman, apa kabar, sehat?)" dalam pesan tersebut. Ternyata, sapaan itu datang dari kawan lama saya, Rahmat Pujianto—bukan nama sebenarnya. "Alhamdulillah, pangersa?" (Alhamdulillah sehat, Anda sendiri?) Jawab saya. Kami pun larut dalam percakapan ke sana ke mari.

Rahmat Pujianto adalah kawan saya ketika masih kuliah di salah satu perguruan tinggi di Bandung. Gaya bicaranya cepat. Dulu, Perawakannya kurus. Tetapi saat ini, badannya mulai gemukan. Maklum, dia kini sudah menyandang gelar suami. Juni lalu dia menikah dengan seorang perempuan pujaannya.

Pujianto, begitu dia disapa kini menetap di kota kelahirannya, Sukabumi Jawa Barat. Selepas rampung kuliah pada 2010, dia bekerja di salah satu bank terbesar di Indonesia cabang Sukabumi. Terakhir kali saya bertemu dia pada akhir Januari tahun ini. Saya kaget, dia berubah drastis. Jika dulu ketika di kampus dia adalah mahasiswa nakal, liar dan bengal, terakhir saya lihat dia menjadi lebih dewasa.

Setelah percakapan melalui BBM itu, saya langsung telepon dia. Kami berbicara tentang kesibukan masing-masing. Sesekali menanyakan kabar rekan lain satu angkatan di kampus. Dan, sekadar iseng, saya sentil kembali pengalaman nakal dia sewaktu bercerita tentang hubungannya dengan seorang gadis SMA.

Dia pernah mengatakan bahwa dengan gadis tersebut punya pengalaman melakukan hubungan oral seks di mobil ketika bepergian ke suatu tempat. Sontak, dia pun tertawa terbahak mengenang kejadian itu. Karena, katanya selepas kejadian tersebut mobil yang dikendarai mendadak mati dan harus dibawa ke bengkel.

Dia menjelaskan ketika setelah menikah pun, kebiasaan oral seks yang disenanginya kerap dilakukan bersama istri. Pujianto melakukan hal untuk merangsang gairah seksnya sebelum penetrasi. Menurutnya, dengan melakukan oral seks terlebih dahulu, hubungan akan lebih bergairah dan menantang. "Tetapi ke sini, ke sini, kami jarang melakukan [oral seks]. Itu hanya alternatif saja jika kami butuh variasi dalam berhubungan," katanya kepada Bisnis.

Oral seks memang diyakini mampu memberikan rangsangan hubungan intim. Pasangan yang melakukan oral seks biasanya dilakukan sebelum hubungan di mulai. Tetapi terkadang dilakukan saat pertengahan bahkan ketika salah seorang menikmati puncak dalam berhubungan.

Efnie Indrianie, psikolog dari Universitas Maranata mengatakan oral seks merupakan sebuah kegiatan yang kerap dilakukan sebagai rasa trust atau saling percaya sebuah pasangan. Jika pasangan tersebut melakukan oral seks dalam setiap berhubungan intim, keduanya dinilai sebagai pasangan yang saling mencintai.

Ini pula berlaku bagi pasangan yang belum berkomitmen atau menikah. Ketika masih dalam masa pacaran, jika pasangan tersebut melakukan oral seks, maka nilai kesetiaan keduanya sudah teruji. "Ada juga pasangan belum menikah yang melakukan oral seks untuk menghindari kehamilan," katanya.

Oral seks sejatinya dilakukan ketika seorang lelaki memberikan sentuhan terhadap vagina perempuan dengan mulut atau lidah. Ketika melakukan oral seks, nilai jorok, jijik dan negatif lainnya cenderung diabaikan. Sewaktu pasangan melakukan, lanjutnya, mereka jarang memperhatikan dampak kesehatan yang akan terjadi. Keduanya sudah masuk ke dalam gairah seksual yang kuat.

"Tetapi, jika oral seks terjadi bukan hanya pada pasangan, misalnya dengan perempuan lain [wanita tuna susila], itu bukan masuknya bukan karena masalah trust lagi, tapi hanya sebatas having fun dan kenikmatan saja," katanya.

Dalam penelitian yang dilakukan Klinikal Psikologis Bidang Seks, Efnie menuturkan hampir 80% perempuan di dunia bersedia melakukan oral seks. Sisanya sebanyak 20% mengatakan tidak pasti. Meskipun untuk kalangan adat Timur, lanjutnya, oral seks banyak dinilai sebagai kegiatan yang menyalahi norma adat ketimuran.

Sementara itu, spesialis urologi dari RS. Asri Jakarta Nur Rasyid mengatakan dampak dari oral seks cukup berbahaya bagi kesehatan sebuah pasangan. Dalam tubuh manusia, katanya, sedikitnya ada dua kuman yaitu gram positif dan gram negatif.

Kuman gram positif biasanya terletak pada mulut. Sementara gram negatif berada pada saluran kencing manusia. Jika sebuah pasangan melakukan oral seks, maka kuman gram positif berpotensi menempel pada vagina perempuan. Efeknya akan menimbulkan bakteri pada vagina. Bahkan, tidak menutup kemungkinan jika salah satu dari pasangan tersebut berpenyakit HIV, akan menular melalu sentuhan mulut.

“Yang lebih parah lagi, jika ketika melakukan oral seks baik lelaki dan perempuannya tidak bersih, maka akan berpotensi terserang stafilokokus atau sebuah infeksi pada kulit yang bisa menyebabkan kematian,” paparnya.

Stafilokokus bekerja dan mampu menginfeksi kulit. Penyakit ini menimbulkan nanah yang menjalar hingga ke permukaan kulit. Ketika nanah tersebut pecah, air kotor akan mengalir di atas kulit. Jika tidak ditindak lanjuti secara cepat, maka infeksi ini akan semakin parah menyerang.

Dia menambahkan meskipun kebanyakan orang mengatakan bahwa kegiatan oral seks mengasyikan, tetapi dari segi kesehatan tidak memiliki unsur manfaat sama sekali. Oral seks hanya bisa memicu rangsangan seks sebuah pasangan lebih bergairah saja. “Tetapi risiko yang ditimbulkan lebih banyak dibandingkan manfaat yang diambil,” paparnya.

Untuk itu, tak heran jika Pujianto sudah jarang melakukan oral seks bersama istrinya. Selain sudah memiliki dan menemukan rangsangan seks tersendiri sebagai pemanasan, dia tengah mencoba untuk mengurangi aktivitas seksualnya. “Maklum, istri lagi hamil. Kasihan takut kecapekan,” paparnya dengan tawa yang mengembang di ujung telepon.

Label:

1 Komentar:

Blogger Unknown mengatakan...

alat sex wanita yang kami bagikan informasi nya ini mungkin dapat membantu alat bantu sex

1 Mei 2016 pukul 16.40  

Posting Komentar

isi komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda