Selasa, 09 April 2013

Bayu Widagdo dan Kesederhanaan di Lantai 7

Suatu hari, di lantai 7 ruang makan kantor Bisnis Indonesia, saya sedang mengerjakan hasil wawancara liputan. Beduk magrib terdengar.

Tiba-tiba, datanglah Wakil Pemred, Bayu Widagdo. Dia duduk di samping saya sambil membuka makanan bekalnya. "Makan siang dulu, Miftahul Khoer," katanya.

Mungkin seharusnya bekal yang dibawa Pak Bayu untuk disantap siang. Tetapi mungkin ada kesibukan, rapat atau entahlah, dia baru bisa menyempatkan makan sore itu.

Sebetulnya saat itu saya ingin sekali melihat menu apa saja yang dilahap Pak Bayu, tapi malu dan saya rasa tidak usah, meskipun sesekali saya mampir ke sebelah kanan, dia sedang menghabiskan sisa ayam goreng terakhirnya.

"Pak, tulisan enterpreneur tentangh 24 Jam Bersama Ciputra juara sekali. Mantap," kata saya membuka percakapan.

"Iya, nulis itu harus sederhana dan mudah dibaca orang," begitu kira-kira kata Pak Bayu.

"Siapa aja yang berangkat ke Singapura, menemani Ciputra?" Tanya saya.

"Saya, Kompas, Jawa Pos, (satu lagi saya lupa dia sebut siap)" ujarnya.

Begitulah kira-kira percakapan saya dengan Pak Bayu sore itu. Saya sesekali melanjutkan pekerjaan saya di ruang makan, sambil melihat pemandangan yang terlihat dari ketinggian.

"Cuci dulu piring," ucap Pak Bayu sambil meninggalkan kursinya.

Jujur, saat itu saya mendadak kaget bukan main. Seorang Wakil Pemred Bisnis Indonesia, makan dengan menu sederhana dari bekal yang dipersiapkan istrinya.

Cuci piring sendiri tanpa memperlihatkan kemewahan apapun. Sungguh luar biasa dan sangat berbeda jika saya bandingkan dengan petinggi-petinggi lainnya.

Oh ya, dan malam ini baru saja saya ngobrol cukup banyak dengan redaktur Regional, Tomy Sasangka. Salah satu hal yang saya dapat dari dia adalah: The Power of Simplicity.




Miftahul Khoer | Bisnis Indonesia
Phone | 082130812642
Twitter | @mikoalonso
Powered by Telkomsel BlackBerry®

0 Komentar:

Posting Komentar

isi komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda