Kamis, 28 Maret 2013

Memburu Teh Gelas

Tenggorokanku seperti terkuras setiap waktu. Dahaga seakan tak habis-habisnya melingkari kerongkongan. Ada baiknya aku segera mengambil tindakan yang bisa memperbaiki keadaan.

Satu hal yang tak pernah aku lupa untuk melangkah lebih cepat yaitu pergi ke warung dan membeli Teh Gelas secukupnya. Sebetulnya dengan hanya satu kemasan juga Teh Gelas sudah bisa membuat keadaan membaik dari sebelumnya.

Entah kenapa, minuman kemasan yang satu ini membuat aku jatuh cinta dengan rasa dan aromanya. Ia terus berkelebat di ufuk ingatanku.

Bentuk kemasannya padahal cukup sederhana tapi unik. Dilatar belakangi dengan warna kuning dan corak dedaunan alam hijau, Teh Gelas diproduksi oleh Orang Tua. Jargon marketnya cukup menggigit: Seduhan Daun Teh Berkualitas.

Komposisi Teh Gelas sebetulnya juga simple. Setelah aku baca keterangannya antara lain seperti terbuat dari air, gula dan daun teh meskipun dibubuhi dengan pengawet makanan natrium benzoat dan kalium sorbat. Dan diproduksi oleh PT CS2 Pola Sehat di Tangerang.

Aku pun tak bisa mengingat berapa kemasan Teh Gelas yang telah aku habiskan selama aku mengenyam hidup di Jakarta, meskipun sejak di Bandung, aku selalu kepikiran Teh Gelas. Bahkan banyak pedagang yang diuntungkan karena aku banyak mengonsumsi minuman segar tersebut.

Malam ini misalnya, setelah aku pulang dari kosan teman. Ngerumpi, bercanda sambil ngobrol ngalor ngidul dengan sejumlah calon reporter seangkatanku, Teh Gelas selalu hadir dalam genggaman.

Aku beli di warung yang lokasinya tak jauh dari kosanku. Namun, setiap aku beli Teh Gelas di warung itu, sama sekali persis si penjaga warung tak pernah memberikan aku kantong kresek. Padahal, sebagai pembeli aku berhak mendapatkannya.

"Bu, ada kantong kreseknya," tanyaku. Barulah dia sibuk untuk mencari dan segera memberikannya padaku.

Memang, sepertinya kultur penjual di Jakarta seperti itu kali ya. Kok setiap aku membeli sesuatu di warung, mereka jarang sekali inisiatif memberikan kantong kresek untuk mewadahi barang yang dibeli konsumen. Memangnya semua konsumen bersedia menenteng barang belanjaannya tanpa kresek?

Tapi biarlah, yang penting, malam ini, di tengah kegerahanku yang mengundang banyak keringat, cukup terbayar dengan menyeruput satu kemasan Teh Gelas. Lain kali, aku akan bercita-cita untuk membuat usaha minuman kemasan seperti Teh Gelas ini. Wallohu a'lam bissawab.




Miftahul Khoer | Bisnis Indonesia
Phone | 082130812642
Twitter | @mikoalonso
Powered by Telkomsel BlackBerry®

0 Komentar:

Posting Komentar

isi komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda