Selasa, 26 Maret 2013

Ditraktir Eris Adlin

Hari ini cukup seru juga. Bisa ditraktir sama Eris Adlin, salah satu bos besar Kabar24.com, anak usahanya Bisnis Indonesia yang lebih lekat banget sama berita life style.

Usai pelatihan sama Mas Tomy, redaktur pengelola halaman regional, Mas Eris ngajak anak-anak carep (calon reporter) makan malam. Dia yang traktir. Aku, Giras, Amri, Taufiq, Alty, Inda, Peni sama Wike tak menolak ajakannya.

Mas Eris orangnya cukup kocak dan lucu. Secara, dia sering ikutan stand up comedy di Metro TV. Kebetulan juga, wartawan senior ini kakak kandungnya Abdel, sang komedian masa kini.

Kami semua makan di salah satu rumah makan sate di kawasan Bendungan Hilir Jakarta Pusat. Kami menuju ke sana tak memakan waktu 20 menit. Kebetulan lokasinya tak jauh dari kantor. Meluncurlah dua Avanza ke sana.

Aku sendiri lebih memilih makan Tongseng, sementara yang lain memesan sate kambing. Dua orang lagi, anak buahnya mas Eris juga memilih tongseng.

Kultur kekeluargaan di Bisnis Indonesia memang cukup solid. Dari atasan sampai bawahan tak ada yang mengenal kelas atau derajat. Kami memamndangnya sama dengan yang lain. Tak ada yang sok senior dan junior.

Usai makan, Mas Eris bercerita banyak tentang pengalaman hidupnya selama jadi wartawan Bisnis. Alur hidupnya cukup berbeda dengan wartawan lainnya di Bisnis. "Kalau saya sama Tomy bisa dibilang wartawan Bisnis yang 'nakal'," katanya.

Mas Eris terus saja memberikan masukan dan nasihat kepada kami selaku orang baru. Sesekali ia menyelinginya dengan joke-joke kocak yang ada di kepalanya. Intinya dengan kehadiran kami di Bisnis, nuansa dan semangat kejurnalistikan lebih terus diasah dan berkembang.

Seusai makan, kami langsung kembali ke lobi kantor. Mas Eris mulai bercerita lucunya tentang pengalaman yang lainnya. Satu persatu orang-orang kantor pun keluar. Biasanya mereka langsung tancap gas. Tapi, karena ada Mas Eris di lobi, mereka semua jadi ikutan nongkrong bareng kami.

Kantor Bisnis Indonesia malam ini pecaha seketika dengan suara tawa dan senyuman hangat. Hal ini sangat jarang sekali terjadi. Aku sama teman-teman ngakak bukan main melihat tingkah lakunya. Jam ternyata sudah menunjukan pukul 23.30. Satu per satu mereka pergi. Mas Eris pun pamit. "Oh ya, besok kita lanjutin lagi ya di kelas pelatihan," katanya. Kami semua serempak menkawab "Iya pak, siap."
Best Regards,

Miftahul Khoer | Bisnis Indonesia
Phone | 082130812642
Twitter | @mikoalonso
Powered by Telkomsel BlackBerry®

0 Komentar:

Posting Komentar

isi komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda