Rabu, 19 Mei 2010

Laptop Dewasa

.::Cerita Jurnalis Kampus Gagal::.


DUA ORANG sudah berada di alam mimpi. Posisi tidurnya tidak karuan. Kasurpun seolah tak terpakai. Tubuh dan kepala mereka tidak searah dengan busa agak empuk itu. Wicak dan Godi terbawa arus dunia alam bawah sadar. Sebuah bulatan yang berdetak di dinding menunjukan pukul dua dini hari lebih 10 menit. Jum'at 25 Desember bisikan angin mencubit kulit.

Di depan mereka, tak jauh dari posisi tidurnya, hentakan windows media player melaju pelan membunuh sunyi pagi di komputer Suaka. Alunan lagu The Panas Dalam—Tong Gandeng sudah berakhir. Giliran Munajat Cinta yang di teriakan Ahmad Dani dan kawan-kawan mengiringi saya dengan seksama. Djarum Cokelat masih setia menemani. Kadang abu rokoknya saya taroh di sembarang tempat. Sesekali saya menghisap dalam-dalam rokok terakhir pemberian Fajar Titik Fauzan itu.

Beberapa menit yang lalu, suara ponsel saya berdering. Fajar, yang akrab disapa Ozan memanggil dengan penuh semangat.

“Aya motor teu, urang jemput teun si Ifan, iyeu mawa leptop berat.” tawarnya.
“aya, dagoan sakeudeung.” tantang saya.

Sebuah kunci motor saya ambil. Segera saya jemput Ozan di Almishbah, tempat dimana ia menunggu untuk saya jemput. Suzuki Shogun yang terparkir tepat di teras Suaka saya nyalakan. Dengan berbekal celana pendek dan kaos yang tertancap di tubuh, saya tak hiraukan. Akibatnya sudah pasti serangan ganasnya angin itu merongrong kulit ini.

Di Almishbah, tempat dimana saya dibesarkan, Ozan sudah menunggu. Sebuah tas digendongnya. Isinya, persis apa yang ia katakan, leptop.

“buru naek, urang hoream napak” kata saya.
“weis...” jawabnya.

Tak lama saya tancap gas untuk kembali kesuaka. Sebenarnya Ozan membawa motor, namun katanya, lagi dipinjam sama temannya Ifan, selama ia bertandang ke rumah pujaan hatinya, Poppy, gadis asal Cipadung yang sudah lama ia pacari dan menjadi belahan jiwa hidupnya. Poppy adalah mahasiswa Muamalah semester tiga. Hubungannya dengan Ozan yang saya tahu dari sejak SMA.

“neangan warung hela uy, meuli rokok.” katanya.
“ke di hareup.” kata saya.

Saya berhenti sejenak disebuah warung dekat pangkalan ojek Cipadung. Ozan turun dari motor mendatangi warung itu. Beberapa batang rokok Djarum Cokelat dibelinya.

“jeung korekna, di Suaka eweuh korek.” teriak saya.
“mang korekna hiji.” katanya kepada pemilik warung.

Tak lama saya nyalakan motor kembali. Jalan raya terlihat sedikit lengang. Maklum sudah malam, namun beberapa orang terlihat lalu lalang sekedar mencari makanan di sekitar Cipadung.
****
DI RUANG Suaka, Wicak, Godi dan Hamdan sudah terlelap, namun ketika suara Ozan terdengar memecah konsentrasi mereka yang sedang tertidur itu. Seperti biasa suara tertawa yang terbahak-bahaknya itu mungkin menembus alur pikiran bawah sadar sehingga membangunkan fokus mimpi mereka. Wicak dan Godi pun sejenak terbangun. Saya langsung mempromosikan sebuah video wayang terbaru yang mungkin Ozan belum pernah melihatnya. Beberapa lakon dalang Asep Sunandar Sunarya yang sempat memekik dan mengguncang perut saya hingga terbahak-bahak. Ozan suka, dan sudah pasti ia tertawa juga melihat video wayang itu. Dan tak lama saya menyalakan leptopnya untuk sekedar berhotspotan ria. Ozan masih tengah menikmati wayang itu.

Di teras Suaka terlihat tiga orang yang asik duduk sembari hotspotan juga. Dengan listrik gratis dari Suaka, teras itu akhir-akhir ini selalu dijejali oleh orang-orang yang sengaja menumpang untuk berfantasi dengan dunia maya itu, facebook, yang tengah digandrungi oleh segenap lapisan masyrakat dari kakek-kakek sampe balita.

Setelah leptop dinyalakan, ternyata sinyalnya lemah. Loadingnya lambat sekali. Saya sedikit kesal. Padahal ketiga orang itu berasik ria, tapi kenapa leptop yang saya pegang tak kunjung connect juga. Sambil menunggu jaringannya nyambung. Saya sesekali membuka file dan folder yang ada di leptop Ozan. Setelah melihat-lihat beberapa folder. Saya menemukan ada kejanggalan yang tersentak setelah membuka folder 'tajam'. Rasa penasaran saya pun tertanamm segera saya membuka satu persatu file itu, ternyata semuanya video adegan yang khusus dewasa. Dengan tak menyianyiakan kesempatan. Saya memanfaatkan kesempatan itu dengan mem-play satu persatu video tersebut. Dan harus diketahui setelah saya cek size-nya ternyata video terlarang itu lebih dari lima giga. Duh pantesan saja dari tadi hotspot gak nyambung-nyambung. Ternyata banyak 'virus' yang bergentanyangan di leptop itu. Mudah-mudahan mata ini masih diterima disisiNya. Ya Alloh ampuni orang yang mempunyai leptop ini. Amin!


Jum'at 25 desember 2009 -tiris-

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

isi komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda