Rabu, 09 Maret 2011

DI BATAS KOTA

di sepanjang trotoar aku menemukan tubuhmu tanpa nama

wajah yang lusuh tersapu debu jalanan

kau berucap dengan nafas yang bertikai

pada suatu masa yang sempat terbakar

ketika bercak darah menggumpal

sepasang bola matamu hendak mengabarkan peristiwa

tentang pertikain luka sejarah yang tercecer

di batas kota dan museum prahara

kotaku adalah mukjizat yang terkubur

hartaharta yang terbakar tak bisa

dijadikan obat penawar kebahagiaan

ketika kugenggam segumpal tanah

kutemukan isyarat yang harum akan bau sorga

pada abad yang hadir di tengah kota yang penuh kerikil


27.02.2011

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

isi komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda