Kamis, 17 Mei 2012

Bandung Berisik: Sekilas Tentang Ujungberung Rebel

Kimung Karinding Attack (kiri) dan Ucok ex-Homicide (kanan) dalam acara Milangkala LPIK ke-16

Perhelatan musik underground terbesar se-Asia Tenggara, Bandung Berisik MMXII  yang akan digelar pada 18-19 Mei 2012 di Lapangan Udara Sulaeman Kabupaten Bandung akan dilaksanakan atas kerja sama Atap Promotion dan komunitas Ujungberung Rebel.

Kiprah Ujungberung Rebel sendiri dalam dunia musik khususnya underground sudah tidak diragukan lagi. Kimung, seorang musisi underground sekaligus salah satu pendiri Ujungberung Rebel yang sekarang bergabung dengan Karinding Attack menuturkan kisah berdirinya komunitas tersebut.

Komunitas Ujungberung Rebel lahir sekitar 1990-an. Ketika itu wilayah Ujungberung yang terletak di kawasan Bandung Timur berada di wilayah agraris yang tiba-tiba pemerintah setempat menjadikannya kawasan semi industri.

“Keputusan tersebut menyebabkan ketanggungan budaya,” katanya dalam sebuah diskusi yang bertajuk Eksistensi Musik dalam Era Budaya Pop, hari ini di Ruang Publik JL. A.H Nasution 105 Bandung.

Sejak kawasan itu tidak jelas arahnya, lanjut Kimung, Ujungberung tidak berada dijalur industri juga agraris, kultur orang di Ujungberung menjadi tidak terarah. Munculnya preman dan kelompok-kelompok radikal seperti gangster terbilang banyak. Hadirnya budaya barat menjadikan warga Ujungberung khususnya anak muda sangat labil.

“Alkohol dan narkotika banyak beredar di situ (Ujungberung),” katanya.

Namun ada hal positif dari perubahan kawasan tersebut. Dari seni musik misalnya, di era itu muncul jenis musik rock menjadi gaya hidup yang cukup penting. Sebagian anak muda di Ujungberung memanfaatkan momen tersebut dengan hal yang bermanfaat.

Ketika musim rock berkembang di Ujungberung, sebagian kalangan anak muda, tutur Kimung ada yang memberontak dari pakem musik yang ada. Mereka mendobrak tradisi dari para pendahulunya. Musik, katanya harus lahir dari kejujuran. Ketika para pendahulunya menuhankan musik rock semacam Guns N Roses, yang jika sebuah grup band bisa mirip dengan apa yang digandrunginya, maka gelar musisi sudah berada di depan mata.

Namun, Kimung dan kawan-kawan, merasa hal itu harus segera dihentikan. Bermusik yang jujur, yang datang dari hati, melalui kreasi hasil sendiri adalah sebuah keharusan. Maka, saat itu munculah underground.

“Sejak saat itu banyak yang bermunculan band-band yang berpotensi. Namun komunitas Ujungberung Rebel mempunyai pendirian dengan mencari identitas bermusiknya sendiri. Ujungberung Rebel membuat warna baru sendiri dengan moto do it yourself,” paparnya.

Ketika musik underground sudah berkembang, orang yang berkecimpung di Ujungberung Rebel sudah tidak ragu dalam mengembangkan fesyen yang dinilai brutal seperti rambut mohawk, mengenakan piercing di telinga dan hidup nyeleneh. Sebetulnya, lanjut Kimung, komunitas Ujungberung Rebel sendiri menjadi besar bukan dari komunitasnya tapi dari masing-masing individunya sendiri.

“Dalam bermusik, kita ingin menyampaikan pesan dengan bahasa kita sendiri,” ungkapnya.

Nama Ujungberung Rebel, kini sudah terkenal luas sebagai sentra musik underground di Indonesia. Dari mulai genre metal, hardcore, punk sampai black metal bertaburan di Ujungberung. Hingga kini, nama Ujungberung Rebel menjadi referensi musik cadas yang berpusat di Bandung Timur itu.

“Kenapa kami dipandang sebagai komunitas yang kompak, karena kami bersatu dengan cara turun ke jalan langsung. Kami, dari berbagai jenis musik yang berbeda, saling berbagi satu sama lain,” katanya.

Hal itulah, ungkap Kimung yang menjadikan Ujungberung Rebel semakin kuat. Menurutnya, sebuah ketenaran merupakan sebuah hadiah yang bukan jadi sasaran utama dalam bermusik. Kecintaan terhadap musik, jelasnya merupakan faktor utama dalam berkarya.

Dari sanalah beberapa band dari komunitas Ujungberung Rebel semakin intens menciptakan lagu yang jujur mengungkapkan isi hatinya. Ujungberung Rebel mempunyai prinsip dalam bermusik, hal-hal yang detail, kata Kimung menjadi hal utama untuk mencapai kesempurnaan dalam bermusik.

Sekarang Ujungberung Rebel sudah 20 tahun konsisten dalam musik underground. Beberapa generasi baru bermunculan. Sejumlah genre musik pun lahir. Dalam beberapa tahun, sejumlah nama grup band besutan Ujungberung Rebel sudah merancah ke mancanegara. Dan yang paling penting, sejumlah event underground sudah digelarnya dengan acungan jempol dari berbagai penikmat musik underground dunia.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

isi komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda