Minggu, 08 April 2012

Tiga Adegan Penting

1
Dalam perjalanan menuju kamarmu. Pada tanjakan yang gelap itu. Kau terus saja mencubit
kulit lenganku dengan alasan geli oleh kata-kataku yang berlompatan di kupingmu
Lalu ketika hampir sampai di mulut gang, aku kerahkan keberanian sekuat mungkin
Yang mungkin kali ini membuat kupingmu hampir meledak, hampir kaget
Atau kau benar-benar kaget. Sebuah pernyataan yang membuat selaput gendangmu copot.

2
Di gang itu, sekarang hampir tiga kali dalam seminggu aku menunggumu
Aku berdiri, kadang duduk di bawah terik matahari
Tapi kebanyakan aku menyingkir di bawah sejuk pohon alpukat dekat gang itu
Sambil kudengar suara-suara motor meraung di sebuah bengkel dekat kamarmu
Tak kurang dari 20 menit tiba-tiba kau keluar dengan senyum yang khas
Dan rok yang menutupi paha itu sesekali menyapu jalanan
Tanpa pamit yang sopan aku tinggalkan para pegawai bengkel itu
Kemudian hari-hari akan kita lewati

3
Astrea Grand hitam yang sudah tiga bulan belum ganti oli itu masih setia membawamu pergi
Mulanya kau agak malu menyimpan kedua tanganmu melingkar di perutku
Mungkin perutku terlalu buncit atau kau masih belum merasa kedinginan
Tapi itu sudah berlalu, sekarang malah kau dengan erat memelukku tanpa izin
Juga kadang-kadang kau pijat-pijat bagian tubuhku yang merasa agak pegal
Sambil kau mengacak-acak rambut tebalku
Aha! Peganglah yang kuat
Jangan kau lepaskan

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

isi komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda