Minggu Sore dan Gerimis yang Tertawa
minggu sore di sebuah perkampungan kecil
wanita-wanita itu berkumpul di rumahku
rumah tua yang gentengya sudah mulai bocor
gerimis sore itu tak kemana-mana
ia akrab bersama rumpi mereka
“apa yang sedang mereka bicarakan,
Mengapa mereka begitu bahagia?”
ayah bertanya padaku.
Diantara para wanita itu, ibuku paling menikmati tawanya
Matanya mengecil sambil mengeluarkan air mata bahagia
Ibuku sejenak terlupa dari rasa sakitnya:
Punggung yang ngilu
Telapak kaki yang nyeri
Tapi tiba-tiba suara tawa itu menghilang
Salah seorang dari mereka berbisik
Ah, aku memasang kuping di tembok
“mengapa tak ada tawa lagi,
Mengapa mesti ada bisik-bisikan,
Apakah mereka takut terdengar olehku dan ayah?”
Adakah sesuatu yang rahasia?
2012
Label: Sajak Sajak Tengil
0 Komentar:
Posting Komentar
isi komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda