Sabtu, 05 Oktober 2013

Musik dan Rupiah a la Anindya Indranila

“Without music, life would be a mistake.” Begitu kata filsuf eksistensialis asal Jerman, Friedrich Nietzsche. Ya, musik merupakan salah satu jenis kesenian yang banyak digemari orang. Dengan musik, hidup menjadi indah dan berwarna bahkan bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah.

Itulah sepertinya yang dimanfaatkan oleh Anindya Indranila. Pada 2011, dia dengan keluarga memberanikan diri membangun sebuah penyewaan studio dan sanggar musik yang berlokasi di area ruko Summarecone Mall, Serpong, Tangerang.

“Usaha ini saya jalankan bersama dengan Kakak saya, Anita, beliau sekaligus menjadi guru music di situ. Suami saya juga terlibat yang bertugas untuk operasional studio,” paparnya kepada Bisnis.

Bisnis jasa studio dan sanggar musik memang cukup menjanjikan. Ini bisa dilihat dari banyaknya grup-grup musik baik sekadar untuk iseng atau serius. Grup band ini biasanya butuh tempat latihan bahkan rekaman sebagai wujud eksistensi berkeseniannya.

Melihat peluang tersebut, Anindya tak menyia-nyiakan kesempatan. Artinya, dengan jasa sewa studio saja, rupiah mengalir hampir setiap harinya. Dia melihat potensi di kawasan Tangerang memang cukup banyak musisi berbakat.

Studio musik yang dibangunnya diberi nama Musikitalo. Sebuah nama yang diambil dari bahasa Finlandia, berarti rumah musik. Ide nama itu diberikan oleh mendiang almarhum ayahnya. Awalnya, sang almarhum berencana membuat studio sebagai penghargaan terhadap kakaknya, Anita. “Tetapi ternyata takdir berkata lain, ayah harus pergi dengan cepat karena kanker paru–paru,” ujarnya.

Anindya galau. Sejak kepergian ayahnya, dia bingung harus mengoperasikan bagaimana studio tersebut. padahal tempat dan alat sudah disediakan oleh sang ayah. Beruntung, sepulang Michael, sang suami tercinta dari Australia, dia diberi ide untuk menambahkan studio dengan menggunakan soundproof yang sesuai untuk rekamanan.

Dari situlah mereka bertiga memulai usaha jasanya di bidang musik. Anindya sendiri lebih berperan mengelola untuk studio dan sanggar. Dia mengaku, terjun di bidang musik bukanlah sesuatu yang mudah. Terlebih, di kawasan Serpong banyak usaha serupa yang lebih terkenal macam Yamaha dan Rhaspody musik school.

“Tetapi dengan adanya mereka, malah membuat kami harus tahu dimana kami akan menaruh posisi Musikitalo dalam jajaran sekolah musik lainnya,” paparnya.

Studio Musikitalo dibangun dengan modal awal sebesar Rp250 juta. Duit sebanyak itu dimanfaatkan untuk konstruksi pembenahan studio dan membeli beberapa alat musik. Uang sebesar itu juga merupakan simpanan dirinya dan suami yang sebelumnya direncanakan untuk membeli rumah. Namun, katanya, dia dan suami sepakat menggunakannya dahulu untuk Musikitalo.

Produk jasa yang diberikan Musikitalo saat ini adalah pengajaran sebagaimana laiknya kursus one by one untuk gitar dan piano. Setiap sessionnya berlangsung 45 menit berlangsung dalam satu minggu sekali. Pihaknya memberikan session pertama secara gratis. Setiap anak, diperbolehkan memilih guru mana yang sesuai dengan mereka untuk menentukan metode dan level berapa yang akan diajarkan.

Produk kedua yang ditawarkan adalah studio musik untuk latihan dan juga untuk recording. Musikitalo menggunakan alat–alat yang sesuai guna memenuhi keperluan recording. Ruangan studio pun didesain guna menghasilkan hasil recording dengan kualitas yang baik.

Kelebihan sanggar musik Musikitalo adalah dari segi metode pengajaran private yang lebih efektif dan juga flexible. Para murid yang menggunakan metode ini dipercayai sangat sesuai buat anak–anak yang memerlukan special care. “Ditambah dengan fasiltas buku yang kami pilih dan import dari luar yang dapat menjadi tools terbaik untuk belajar.”

Studio Musikitalo juga telah dilengkapi dengan peralatan yang bisa memenuhi keperluan pelanggan, baik untuk sekedar ingin latihan ataupun yang ingin melakukan recording.

Studio sendiri beroperasi dari jam 10 pagi hingga Jam 8 malam pada Senin sampai Sabtu. Dalam sehari,  rerata 4 kali band baik yang menyewa studio ataupun rekaman. Sementara dalam sebulan, band-band baik yang tengah naik daun atau pun dari grup non komersil, banyak yang melakukan recording.

Studio Musikitalo mematok biaya registrasi sebesar Rp300.000 untuk kursus gitar dan piano. Pihaknya membagi ke dalam tiga tingkatan antara lain grad 1 dengan biaya Rp350.000, grad 2 Rp400.000 dan grad 3 sebesar Rp500.000 per bulannya. Semakin tingkatan tinggi, biaya semakin mahal karena perhatian dan knowledge yang diberikan akan jauh lebih rumit untuk pengembangan murid.

Sementara untuk biaya rental, Studio Musikitalo mematok dengan harga Rp65.000 per jam dan biaya recording Rp650.000 per jam. Pihaknya juga memberikan harga spesial bagi penyewa yang khusus mengambil paket-paket yang telah ditawarkan.

Selama ini, untuk sanggar Musikitalo pihaknya menargetkan anak–anak pada usia mulai dari 4 tahun sampai juga orang dewasa yang masih mempunyai keinginan belajar musik. Sementara, untuk studio ditargetkan untuk anak–anak SMA dan musisi muda yang membutuhkan tempat berkreasi dan ingin merekam hasil karya yang sudah mereka buat.

Terjun bisnis di jasa penyewaan studio musik membuat dirinya seolah mendapat pelajaran berharga. Dia memiliki pengalaman yang tak pernah dilupakan sebagai modal usaha ke depan. Anindya sempat dibuat resah dan kebingungan, sampai harus mondar mandir seperti orang stress yang tanpa tujuan. "Saya dulu gak tau harus mulai dari mana karena belum pernah diajarin sama orangtua gimana memulai bisnis," ujarnya.

Namun, setelah dijalani, membangun Studio Musiikitalo ternyata membuat batin Anindya tenang dan bangga. Selain bisa berkumpul dengan para seniman setiap hari, dia juga mendapat kenalan banyak orang yang berjiwa seni dan berbakat. Terkadang, ketika sedang berkumpul bareng para seniman, dia banyak mendapat masukan dan pencerahan mengenai musik. Masukan-masukan itu kerap dijadikan ide segar untuk mengembangkan bisnisnya.

Bahkan, tambah Anindya, pihaknya berencana memperluas ekspansi bisnisnya lebih besar lagi. Dari bisnis jasa studio musik yang dibangun, dia akan membuka jasa sewa sound system untuk acara-acara keperluan di luar. "Dan untuk sanggar, kita percaya musik bisa membantu perkembangan beberapa orang mengembangkan dirinya. Oleh karena itu kami sedang undergo research untuk membuat curriculum yang sesuai dan tepat," paparnya.

Strategi
Anindya Indranila punya strategi tersendiri agar bisnis jasa studio Musikitalo yang dibangunnya pada 2011 terus hidup. Dia mengakui persaingan bisnis serupa memang menjadi tantangan tersendiri. Tetapi sebagai pengusaha, dia terus berjuang mengambil hati para pelanggan.

Dalam setiap bisnis, tentunya yang paling utama adalah kepuasan pelanggan. Apalagi bisnis di sektor jasa, pelanggan harus benar-benar dimanjakan. "Salah satu yang saya tonjolkan dalam usaha ini adalah pelayanan. Terutama untuk sanggar, kami datangkan guru dari lulusan berkualitas dari luar negeri," katanya.

Untuk pelayanan studio rental musik, dia memperkerjakan 5 orang ahli yang paham betul dengan seluk beluk musik. Poin terpenting adalah perawatan alat-alat musik. Terkadang, di kebanyakan jasa rental studio musik, pemeriksaan setelah sebuah grup bermain, sangat jarang dilakukan.

Dia memberi contoh, hal-hal sepele semacam senar gitar, stik drum, sampai kualitas hi-hat pada drum harus diperhatikan agar pelanggan berikutnya bisa puas menggunakan studio miliknya. Meskipun sedikit terlalu ribet, lanjutnya, tetapi pengecekan sedetail mungkin memang perlu dilakukan.

"Setiap usaha pasti memiliki karakternya sendiri-sendiri. Misal yang tengah saya jalani, bisnis di usaha jasa studio musik ya sedikitnya harus tahu musik seperti apa sampai hal terkecil," ujarnya.

Selain memiliki usaha di jasa studio musik, memang Anindya punya kesibukan lain dengan membuka gerai makanan kemasan berbentuk fried chicken ala Jepang. Dia mengaku tengah berusaha membagi waktu antara mengurus studio dan mengembangkan sayap usaha lainnya.

Terjun di bisnis, lanjutnya membuat wanita ramah senyum itu semakin menyukai tantangan. Hidupnya kini dipenuhi gagasan-gagasan bagaimana mengembangkan potensi diri untuk bisa diraih dan bermanfaat bagi banyak orang.

Filosofi hidup yang dimilikinya yaitu melihat segala sesuatu memiliki tantangan yang berbeda. Tetapi justru, tantangan tersebut harus dihindari. Dia berpesan, seseorang yang berjiwa bisnis harus pandai mencari bagaimana jalan keluar dari tantangan yang dimiliki saat awal berkarir.

"Prinsip saya, jangan pernah malu bertanya pendapat orang, memang tidak semua pendapat harus dilakukan, tetapi sampai detik ini berkat teman dan saudara sekitar lah saya bisa membangun dan berjalan di usaha saya saat ini. Satu hall saya percaya adalah there is always light in the dark, jadi jangan pernah menyerah mencari cahaya itu," ujarnya.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

isi komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda