MEKANISME KESEDIHAN
kau selalu saja datang bersembunyi
membawa kaleng susu dan benang
aku tahu kau lahir di atas rel kereta api
pada hari kamis di bulan februari
tentu saja kau lupa dengan piring
yang suatu hari kau kunyah sendiri
tapi aku heran dengan kehadiranmu
sepertinya kau bukan gergaji mesin
yang menciumku pada jam tiga pagi
atau jangan-jangan kau adalah tembok
yang tiap malam membuatkanku kue
dan kacang goreng yang renyah
sudahlah, kau jangan terlalu sedih
ini sudah jadi nasib kita berdua
jangan terlalu risau dengan ayam itu
karena telurnya akan kita makan malam ini
yang akan kita ciprati dengan saus yang pedas
lihatlah sayang, matahari itu ikut sedih
air matanya berlinang membasahi kemejaku
kemeja yang kau beri ketika aku kedinginan
kemeja yang berwarna kotak-kotak yang lucu
mungkin saja dari dulu matahari itu mendengar obrolan kita
atau melihat kita sedang mandi bugil di sebuah toko
tapi itu dulu, sekarang kan kita sudah punya langit
yang suatu kali bisa kita ajak memasak alpukat
dengan rasa kemarau dan musim sedih
biarlah sayang, aku ikhlas dengan semua itu
nanti kita pergi sama-sama ke supermarket
membeli pisau cukur dan gunting rambut
agar kamar kita terkesan seram dan garang
atau kau punya ide, membeli boneka, mungkin,
biar semua sudut rumah kita terlihat romantis,
atau mending kita beli beberapa pohon sirsak
lalu kita simpan di atas televisi berwarna kita.
oh ya sayang, lebih baik kita urungkan saja,
ada baiknya kita membakar uang kita masing-masing
agar para pedagang itu ikut sedih dan berkemas gulung tikar.
baiklah sayang sampai jumpa nanti
semoga kita berhak ikut sandiwara pagi ini
2011
Label: Sajak Sajak Tengil
0 Komentar:
Posting Komentar
isi komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda