Sabtu, 27 Agustus 2011

DI KERETA ITU AKU BERDEGUP

1/

dan ingatlah

saat kereta api itu melaju meninggalkan kota kita

harummu melambung menusuk hidungku

seperti parfum yang wajib kau semprotkan

saling melumpuri perasaan malu

pada antologi bau penumpang

dan ketiak-ketiak basah kondektur.

sejenak kau terjaga

menyandar di bahuku

rel demi rel mengibas asmara

lalu, masih kusimpan mukjizat tuhan

berupa suka yang bergetar samar.

kau membuang muka ke jendela

kesempatan untukku mencuri lelah

wajahmu. raut cerah lelap dan ramah


2/

stasiun sudah berganti,

dengarkanlah jantungku membungkuk

ketika wajah kita berdekatan beberapa inci saja

love death, kataku

rindu adegan itu. scene yang penting

dan ingatlah

kereta api itu melaju meninggalkan waktu kita

tawa riangmu seketika pecah

wajah muram bulan datang

menstruasi ala jalanan

alamak, pergilah beberapa saat

kembalilah dengan keadaan utuh dan wangi


3/

rel demi rel mengunci rasa

tak tahan sudah, wahai perempuan

ah, kusimpan saja sampai waktu yang tepat

ruang yang lezat untuk mewahyukan mukjizat ini


4/

dan ingatlah

kita sudah kembali di kota kita

stasiun sudah berganti,

love is dead, kataku sampai mati

benci kenangan itu. scene yang memuakkan,

dan lihatlah

aku sudah perkasa

melupakan tabiat palsu darimu


-2.01.2011-

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

isi komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda