Sabtu, 13 Oktober 2012

Berkunjung ke Saritem

Jumat malam, 12 Oktober 2012, saya dan seorang teman berada di Buah Batu. Tepatnya di sebuah warung nasi goreng tidak jauh dari kantor tempat saya bekerja.

Waktu kira-kira menunjukan pukul 19:00. Saya memesan nasgor dua piring. Teman saya, Hedi adalah wartawan senior. Dulunya bekas reporter kantor berita Antara yang kini bergabung di sebuah harian ekonomi nasional. Namun kami ditempatkan di perwakilan Jawa Barat.

Usai makan, saya dan Hedi bercakap acak tentang pekerjaan. Dia bertanya banyak hal tentang keseharian saya bekerja. Begitu pun saya balik bertanya. Waktu pun mengalir, setiap obroloan perlahan mencair.

Tak terasa, jam sudah menunjukan pukul sekitar 20:00. Waktunya kami meninggalkan warung nasgor. Hedi mengajak saya untuk melepas lelah sambil berjalan mengendarai motor berkeliling kota Bandung.

“Kita cari sesuatu yang unik yuk! Moga saja ada hal yang bisa diambil,” katanya.
“Apaan tuh?” kata saya.
“Kita iseng-iseng saja main ke tempat hiburan malam,” ajaknya.
“Wah mantaf bray, ayo-ayo,” jawab saya.

Tak menyiakan waktu lama. Saya dan Hedi bergegas meninggalkan kantor. Hedi dengan gagahnya mengendarai motor terbarunya, Vario. Sementara saya hanya masih berkutat menggeber motor jadul saya, Astrea Grand, motor yang sempat bikin heboh dunia otomotif zaman orde baru.

Hedi mulai menyusuri tempat-tempat mangkal para perempuan malam. Saya mengikutinya dari belakang. “Kita ke jalan ABC dulu bray,” ajaknya. “Siap bro,” jawab saya singkat.

Memasuki jalan Banceuy, yang biasanya dijejali perempuan berkostum ketat sambil menggerakan jari telunjuknya yang menandakan ajak untuk check ini malam itu hampir tidak menunjukan batang hidungnya. Hedi pun langsung berbelok arah ke kawasan stasion Bandung.

Di situlah mulai terlihat perempuan yang berdiri dan berpakaian minim. Umurnya rata-rata 30-an. Sepanjang jalan stasion jari telunjuk mereka mengarah ke setiap pengendara. Hedi pun berhenti dan mulai beraksi.

“chek in om,” tanya salah satu perempuan liar itu. Make upnya tebal. Rok pendek. Rokok mild disedotnya.

“Berapa say,” tanya Hedi.

“300 om (300 ribu).” Jawabnya. Saya hanya cekikikan menahan tawa. Sementara Hedi mencoba menawar.

“Kirain bisa seratus say,” katanya. Perempuan itu langsung memasang muka sinis. Saya semakin tak kuat menahan tawa. Si perempuan malam langsung mundur. Mungkin ia kesal tawarannya terlalu kecil.

“Ya udah kita cari yang lain dulu,” kata Hedi sambil tancap gas. Saya semakin ngakak bukan main.

“Gimana bray,” Hedi tanya ke saya apakah ‘barang’nya pada bagus-bagus atau tidak. Saya hanya geleng-geleng kepala.

“Kamu kenapa bray mendadak jadi pendiem gitu,” katanya.
“Gak apa-apa bro, saya Cuma pengen ketawa aja liat tingkah laku kamu,” kata saya.

Perlu diketahui, saya dan Hedi memang suka bercanda. Mungkin malam itu kami sekedar membuang rasa lelah setelah seharian bekerja. Hedi adalah lulusan dari kampus yang sealmamater dengan saya.

Dia masuk ke kampus era 2000-an. Dulunya dia adalah aktifis yang lantang. Sempat menjadi sekretaris salah satu organ ekstra kampus yang paling lontar di kampus kami yang berada di kawasan Cibiru.

Namun, saya sendiri tidak sreg dengan organ ekstra itu. Hanya saja karena kami sekarang satu kantor, kami jadi tidak menganggap hal itu menjadi masalah.

****

Usai dari stasion, kami pun bergegas ke gembong dunia malam di kawasan Saritem Bandung. Kami sepakat untuk melakukan investigasi bagaimana dunia malam di Saritem itu berjalan.

Memasuki gang Saritem, berjajar calo yang menawarkan para pendatang. Tampang mereka mirip preman. Setiap ada pengendara yang masuk gang itu, calo-calo tersebut langsung berbisik menawarkan. Termasuk kepada kami.

Motor kami parkirkan di salah satu gang. Seorang lelaki tua berambut putih menghampiri kami. Ia mengenakan jaket tebal. Memegang rokok kretek. Tak lupa kepalanya dibungkus kupluk. Mungkin untuk menolak dinginnya malam di Bandung.

“Check in A,” katanya kepada kami. Hedi pun langsung bertransaksi. Ia berpura-pura menjadi seorang pelanggan. Si lelaki tua menyambutnya hangat.

“Yang ABG ada bah?” tanya Hedi. Ia memanggilnya abah.
“Wah banyak, hayu!” katanya.

Saya kaget bukan main ketika memasuki gang itu. Sebelumnya saya tidak menyangka, sebuah kerumunan penduduk seperti kebanyakan ternyata menyimpan banyak cerita.

Suasana gang macan memang tidak berbeda seperti perkampungan lainnya. Banyak anak yang bermain. Banyak pedagang. Banyak hilir mudik pejalan kaki. Tapi yang membuat saya heran, rumah-rumah di sana banyak perempuan yang menjajakan seks tanpa memiliki rasa malu sedikit pun.

Hampir di setiap rumah, banyak wanita yang merokok. Rok ketat dan seksi. Bibir yang tebal dengan lipstik sambil duduk di sofa menunggu pelanggan datang. “ini mirip rumah penjualan hewan,” kata saya dalam hati.

Si abah, yang mengaku telah menjadi calo selama 40 tahun itu mengajak kami ke sebuah rumah. Di rumah itu ada dua orang wanita muda. Wajahnya kelihatan umur 19-an. Pakaian minim dan wangi.

“Tuh pilih saja mau yang mana,” kata si abah.
“Berapa itu bah,” kata Hedi.
“300,” katanya.

Hedi menatap wajah saya. Ia seolah bertanya apakah kedua wanita itu cocok atau tidak. Matanya berkedip. Saya hanya tersenyum sambil mengangkat jidat.

“Cari yang lain bah,” kata Hedi.

Si abah lalu membawa kami ke rumah yang lain. Sambil berjalan, banyak anak-anak yang sedang bermain di luar. Terlihat ada sebuah masjid pula di kawasan Saritem itu. Saya langsung mengernyitkan dahi. Ini benar-benar ironis.

Di sebuah rumah dua tingkat, si abah mengenalkan saya dan Hedi kepada seorang germo. Kami pun bersalaman. Di dalam rumah itu, tiga orang perempuan juga tengah duduk menunggu pelanggan.

“Itu yang tengah baru tiga hari di sini,” kata germo itu menunjuk salah satu perempuan muda. “Dia baru keluaran SMA,” katanya.

Saya dan Hedi kaget. Mungkin masing-masing dari kami tidak menyangka perempuan muda yang umurnya diperkirakan belasan itu mesti terjun di dunia malam. Si germo sedikit bercerita kepada saya dan Hedi. “Masih bagus barangnya,” katanya.

“Berapa itu bos,” kata Hedi menawar.
“Rata-rata 300 di sini mah A,” katanya.

Sumpah, perempuan muda itu sama sekali tidak memancarkan wajah seorang ‘kupu-kupu liar’, tapi harus bagaimana lagi, mungkin itulah jalan yang dia pilih.

“Aslinya bray, mantap banget itu cewek,” kata Hedi kepada saya berbisik.
“Aslinya bro aslinya,” jawab saya sambil senyum. Hedi pun ikut senyum.
“Gimana A?” tanya si abah. Mungkin maksudnya menanyakan cocok atau tidak.

Kampi pun tidak memutuskan. Kami beralasan sedang menunggu beberapa orang teman yang juga mau ke Saritem. Hedi bergegas mengajak saya kembali ke parkir. Mungkin ia berpura-pura bahwa investigasi kami harus selesai sampai di sini. Kami pun tancap gas meninggalkan Saritem.

Jumat malam, Bandung mendadak dingin. Hujan sepertinya akan turun di Kota. Tapi ternyata tidak.


[]13-10-2012[] Maaf males ngedit EYD. hehe.

Label:

19 Komentar:

Blogger I'm The Chakiman mengatakan...

Rasanya seperti membaca cerita panas
ketika baca disuguhi oleh ABG
kapan-kapan bungkusin dong buat aku

16 Oktober 2012 pukul 08.52  
Blogger mikoalonso mengatakan...

hahaha... makanya harus main ke sana. sekedar cuci mata jekkk.

17 Oktober 2012 pukul 01.44  
Anonymous prayoga Baik mengatakan...

sekedar cuci mata doang mah di tabokin germo nya, kecuali kita ngasih tip buat pak Guide. hehehe

19 Oktober 2012 pukul 02.26  
Blogger mikoalonso mengatakan...

hahaha....boleh

19 Oktober 2012 pukul 18.10  
Anonymous Anonim mengatakan...

masa cuma investigasi aja. Maen juga kale

22 Desember 2012 pukul 01.29  
Anonymous ian foldism mengatakan...

hahaha.... lucu ceritanya kang

9 Januari 2013 pukul 18.28  
Anonymous adeeeeeeeeeeeeeee mengatakan...

lucu banget kang ceritanya

http://www.AdeSurya.com

23 Februari 2013 pukul 20.56  
Anonymous Anonim mengatakan...

gue yakin ini cerita ada klimaksnya cuma di sensor. lain kali tampilin aja bang, menarik nih.

4 April 2013 pukul 01.37  
Anonymous Anonim mengatakan...

Saya gak yakin ama nih cerita karena kalo ke sono bahasanya makelar gak pernah bilang cek in, cuma bilang kedalam boss, liat-liat aja dulu. terus makelar gak pernah bilang harganya rata-rata 300, selalu bilang dari 150 sd 400 mau yang mana,

11 Juni 2013 pukul 20.38  
Anonymous Anonim mengatakan...

waw , bosen saya mah ke saritem Kang , mending ke Pembatuan daerah Kalsel hahahahaha

Jangan ah , ngga bagus buat kesehatan .. Dosa juga gede banget , bener ngga ??

25 Juni 2013 pukul 20.50  
Blogger cikung games mengatakan...

Da yg punya nopenya gk buat boking.

21 April 2014 pukul 10.38  
Anonymous Anonim mengatakan...

dulu saat gw ke saritem juga gw ml dg cewek yg msh abg dan nampak lugu, dia gk spt psk. tp spt cewek baik baik. gw merasa adem di dkt nya.

1 Juli 2014 pukul 16.55  
Anonymous Anonim mengatakan...

Dulu thn 2001 gw ke saritem, cewek ABG harga nya cuma rp50rb + kamar. meki nya jembut nya msh dikit tp sdh agak kendor. ckaka.

1 Juli 2014 pukul 16.58  
Anonymous Anonim mengatakan...

mungkin kont**l lo nya sekecil jari

5 Agustus 2014 pukul 08.08  
Anonymous Anonim mengatakan...

ingin juga nih tapi takut digerebek

6 Agustus 2014 pukul 11.30  
Anonymous Anonim mengatakan...

gw dlu ke saritem sore hari. kata psk nya, kalau malam suka ada razia.

25 Agustus 2014 pukul 07.05  
Anonymous Anonim mengatakan...

ini efek jika berani ngeseks sembarangan
kelamin pria keluar nanah kelamin keluar nanah cara mengobati kemaluan keluar nanah keluar nanah dari vagina kemaluan keluar cairan nanah obat penis keluar nanah penyakit kemaluan keluar nanah

9 September 2014 pukul 15.54  
Blogger Unknown mengatakan...

VIPQIUQIU99.COM AGEN JUDI DOMINO ONLINE TERPERCAYA DI INDONESIA

Kami VIPQIUQIU99 AGEN JUDI DOMINO ONLINE TERPERCAYA DI INDONESIA mengadakan SEO Kontes atau Kontes SEO yang akan di mulai pada tanggal 20 Januari 2017 - 20 Mei 2017, dengan Total Hadiah Rp. 35.000.000,- Ikuti dan Daftarkan diri Anda untuk memenangkan dan ikut menguji kemampuan SEO Anda. Siapkan website terbaik Anda untuk mengikuti kontes ini. Buktikan bahwa Anda adalah Ahli SEO disini. Saat yang tepat untuk mengetest kemampuan SEOAnda dengan tidak sia-sia, hadiah kontes ini adalah Rp 35.000.000,-

Tunggu apa lagi?
Kontes SEO ini akan menggunaka kata kunci (Keyword) VIPQIUQIU99.COM AGEN JUDI DOMINO ONLINE TERPERCAYA DI INDONESIA Jika Anda cukup percaya akan kemampuan SEO Anda, silahkan daftarkan web terbaik Anda SEKARANG JUGA! Dan menangkan hadiah pertama Rp. 10.000.000. Keputusan untuk Pemenang Akan di tentukan dengan aturan kontes SEO yang dapat dilihat di halaman ini.

Tunggu apa lagi? Ikuti kontes ini sekarang juga!

CONTACT US
- Phone : 85570931456
- PIN BB : 2B48B175
- SKYPE : VIPQIUQIU99
- FACEBOOK: VIPQIUQIU99

7 April 2017 pukul 15.37  
Blogger Unknown mengatakan...

VIPQIUQIU99.COM AGEN JUDI DOMINO ONLINE TERPERCAYA DI INDONESIA

Kami VIPQIUQIU99 AGEN JUDI DOMINO ONLINE TERPERCAYA DI INDONESIA mengadakan SEO Kontes atau Kontes SEO yang akan di mulai pada tanggal 20 Januari 2017 - 20 Juni 2017, dengan Total Hadiah Rp. 35.000.000,- Ikuti dan Daftarkan diri Anda untuk memenangkan dan ikut menguji kemampuan SEO Anda. Siapkan website terbaik Anda untuk mengikuti kontes ini. Buktikan bahwa Anda adalah Ahli SEO disini. Saat yang tepat untuk mengetest kemampuan SEOAnda dengan tidak sia-sia, hadiah kontes ini adalah Rp 35.000.000,-

Tunggu apa lagi?
Kontes SEO ini akan menggunaka kata kunci (Keyword) VIPQIUQIU99.COM AGEN JUDI DOMINO ONLINE TERPERCAYA DI INDONESIA Jika Anda cukup percaya akan kemampuan SEO Anda, silahkan daftarkan web terbaik Anda SEKARANG JUGA! Dan menangkan hadiah pertama Rp. 10.000.000. Keputusan untuk Pemenang Akan di tentukan dengan aturan kontes SEO yang dapat dilihat di halaman ini.

Tunggu apa lagi? Ikuti kontes ini sekarang juga!

CONTACT US
- Phone : 85570931456
- PIN BB : 2B48B175
- SKYPE : VIPQIUQIU99
- FACEBOOK: VIPQIUQIU99

4 Juni 2017 pukul 15.07  

Posting Komentar

isi komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda