Jumat, 03 Februari 2012

Little Kiss For Mama (pindah ruangan)

Baru saja saya beres menyuapi mama makan malam. Menunya bubur, ati ayam, tahu dan sayuran, hari ini mama dipindahkan ruangannya ke kamar sebelah. Saya tidak tega melihat mama kesakitan seperti itu. Baru sampai mulut saja, mama sudah muntah-muntah. Segala makanan tidak pernah masuk. Sepertinya mama merasa sebal dengan semua makanannya. Lambung mama ada masalah.

Sudah tiga hari mama dilarikan ke rumah sakit Hasan Sadikin; ruang Instalasi Gawat Darurat. Setelah berlama-lama di tempatkan di ruang sementara, di ruang Kemuning, kamar mama sudah pindah lagi. Cukup nyaman dan bersih, Ruangan Dahlia.

Sewaktu pindah, mama sepertinya tidak sadar kalo ia berak di kasur. Saya sedih. Saya ingin menangis. Mama seperti bayi yang tidak tahu apa-apa. Bicara mama ngawur. Kadang tidak nyambung. Saya harus bersuara keras jika ingin didengar oleh mama.

Jam menunjukkan pukul 12 malam. Ayah sama saya bagian jagain mama. Ayah mencoba menggelar karpet yang sengaja dibawa dari rumah. Dari kemarin ayah jagain terus mama. Saya di samping mama sambil ngetik. Sengaja saya bawa laptop biar bisa ngobatin rasa kesal dan suntuk. Sesekali saya bisa menulis apapun yang saya lihat, dengar dan rasakan.

Barusan suster periksa perkembangan mama. Ia Tanya-tanya segala macam. Mama menjawab ke sana-ke mari. Saya sesekali bantu jawab.

Saya selalu bingung jika suster Tanya penyakit yang diderita mama. Sampai sekarang pun penyakit mama belum diketahui, setidaknya belum diinformasikan pada pihak keluarga. Saya tidak tega lihat mama menderita. Badan mama lemah. Jalan kaki saja mesti dipapah.

Mata mama semakin tajam. Kecoklat-coklatan. Wajah mama menipis dagingnya seperti hilang sedikit demi sedikit. Pipi mama sudah tidak gempal lagi. Berat badan mama turun tujuh kilo.

Setiap ingin buang air besar dan kecil, mama merasa tersiksa sekali. Ada rasa nyeri ketika mama turun dari kasur. Ia meringis. Matanya memejam timbul tenggelam. Saya hanya bisa pasrah jika sudah melihat kondisi seperti itu.

Label:

1 Komentar:

Anonymous Anonim mengatakan...

pengen nengokin, tapi malu.

4 Februari 2012 pukul 20.13  

Posting Komentar

isi komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda